Konsep Jiwa Menurut Al-Ghazali dan Sigmund Freud (Studi Komparatif tentang Psikologi Pendidikan Islam)

Authors

  • Moh. Asy'ari Muthhar Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep
  • Fadhilah Khunaini Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep
  • Mohammad Iskandar Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep

Abstract

Islam memandang manusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang dengan ketajaman otaknya mampu menelaah struktur, fungsi, dan proses kerja dari otak sendiri, dan mencoba membuat model piranti teknologi meniru sistem kerja otak manusia. Selain itu juga manusia memiliki kualitas-kualitas insani yang unik, ia dapat menentukan apa yang terbaik bagi dirinya, sehingga julukan sebagai “The Self Determining Being” menunjukkan bahwa ia memiliki kebebasan dengan rentang peluang yang sangat luas untuk mengembangkan diri. Al-Ghazali berpendapat bahwa tingkah laku tidak dipengaruhi oleh dorongan seks, tetapi Sigmund Freud beranggapan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh dorongan seks (libido). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui substansi dan fungsi jiwa menurut al-Ghazali dan Sigmund Freud serta untuk mengetahui perbandingan pendapat dari dua tokoh tersebut mengenai konsep jiwa menurut psikologi pendidikan Islam. Metode yang digunakan adalah library research terhadap buku-buku yang berkaitan dengan konsep jiwa menurut al-Ghazali dan Sigmund Freud. Dari penelitian ini, ditemukan kesimpulan berikut: Pertama, Islam memandang manusia sebagai makhluk sempurna yang memiliki martabat tinggi, karena ia merupakan khalifah Allah di atas bumi. Kedua, al-Ghazali memandang, bahwa jiwa merupakan substansi yang tunggal, tidak bercerai-berai, yang merupakan substansi ruhani yang halus dan dapat berubah-ubah. Sedangkan Sigmund Freud memandang, bahwa isi dasar jiwa manusia sama-sama dikuasai oleh dorongan seksual hanya saja manusia memiliki peradaban yang selalu berkembang sehingga secara dinamis dapat menyalurkan dorongan seksual itu sesuai dengan norma di masyarakat dan realita yang ada

Downloads

Published

2023-09-30

Issue

Section

Articles